Film dokumenter berjudul ‘Teba Modern’ diputar secara perdana untuk publik pada 24 Januari 2025 di Kulidan Kitchen and Space, Sukawati, Gianyar, Bali. Film dokumenter ini ditujukan sebagai medium kampanye dan edukasi kepada publik diproduksi oleh Yayasan Rumah Berdaya Saraswati (YRBS). Produksi film dokumenter didukung sepenuhnya oleh Samdhana Institute dan Voices for Just Climate Action (VCA) atau Aksi Perubahan Iklim Berkeadilan Indonesia.

Karya film dokumenter ‘Teba Modern’ menjadi bagian dari kampanye global untuk menyebarluaskan praktik-praktik baik (best practices) dari solusi lokal inspiratif untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Di dalam film dokumenter ini mengangkat kisah terutama tentang keberhasilan dari upaya dan aksi penanggulangan sampah organik yang telah dilakukan oleh warga di Kabupaten Gianyar, Bali.
“Film dokumenter ini dibuat untuk menyampaikan pesan bahwa solusi atas perubahan iklim dan pengelolaan sampah organik dapat dimulai dari langkah kecil di sekitar kita. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian bumi,” ujar I Made Agung Eka Nugraha, Ketua YRBS.
Selain sebagai inovasi metode pengelolaan sampah organik secara mandiri, Teba Modern juga mengusung nilai-nilai kearifan lokal Bali. Teba berasal dari bahasa Bali yang memiliki arti halaman atau pekarangan belakang yang berada di tiap rumah. Di masa lalu, material organik atau limbah dapur dibuang ke teba yang biasanya ditanami pohon kebutuhan sehari-hari (pisang, kelapa, bunga, dan lain-lain).

Seperti yang diketahui, perubahan iklim (climate change) disebabkan oleh konsentrasi gas rumah kaca (GRK) yang sebagian besar berasal dari aktivitas manusia salah satunya dikarenakan pencemaran lingkungan dan pengelolaan sampah yang buruk. Dalam pernyataan yang disampaikan di dalam film dokumenter, Catur Yudha Hariani (PPLH Bali) menyatakan bahwa timbulan sampah yang tinggi dan tidak terkelola dengan baik di TPA akan menghasilkan gas metana yang berbahaya. Gas metana merupakan salah satu GRK yang dapat mempercepat pemanasan global.
Perspektif dari berbagai kalangan di dalam film dokumenter ‘Teba Modern’ ditampilkan secara holistik, baik dari para pengguna Teba Modern, aparatur desa, pemuka agama Hindu sebagai tokoh masyarakat, LSM lingkungan, dan pemerintah (Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar). Diharapkan dengan adanya pandangan-pandangan dari berbagai pihak yang mendukung penerapan Teba Modern, mampu menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi solusi serupa untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari.
Film dokumenter ‘Teba Modern’ juga dipublikasikan melalui channel YouTube Yayasan Rumah Berdaya Saraswati agar dapat ditonton secara luas oleh publik. Film dokumenter tersedia dengan subtitle bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.