Captain America: Brave New World Harapan Baru yang Gagal Total?

Sumber gambar: https://www.imdb.com/title/tt14513804/?ref_=tt_mv_close

Setelah serangkaian film MCU yang semakin kehilangan arah, Captain America: Brave New World hadir dengan ekspektasi tinggi. Sayangnya, alih-alih membawa napas segar, film ini justru terasa seperti produk setengah matang yang gagal memberikan sesuatu yang benar-benar baru.

Dari segi cerita, film ini mencoba menghadirkan konflik politik yang lebih serius, namun eksekusinya justru terasa setengah hati. Alih-alih menggali isu yang relevan, film ini terjebak dalam narasi yang klise dan hambar. Karakter Sam Wilson sebagai Captain America seolah berjalan di tempat tanpa perkembangan berarti.

Marvel terkenal dengan efek visual yang memukau, tetapi di sini, CGI justru menjadi masalah besar. Banyak adegan yang terasa kasar dan kurang halus, terutama dalam momen aksi yang seharusnya menjadi daya tarik utama. Alih-alih menampilkan pertarungan epik, film ini malah menyuguhkan visual yang lebih cocok untuk tayangan Disney+ dibandingkan layar lebar.

Penampilan Anthony Mackie sebagai Captain America sebetulnya cukup solid, tetapi sayangnya ia harus menanggung beban film yang lemah. Harrison Ford sebagai Thaddeus Ross/Red Hulk pun tidak banyak membantu. Karakternya seharusnya menjadi ancaman besar, tetapi justru terasa sekadar tempelan.

Dengan naskah yang lemah, aksi yang membosankan, dan efek visual yang mengecewakan, Captain America: Brave New World gagal menghadirkan sesuatu yang benar-benar baru. Jika kamu masih berharap MCU bisa kembali ke masa kejayaannya, film ini bukan jawabannya. Rating: 4/10.

“Petaka Gunung Gede”

https://aktuelgazetem.com/

Tahun 2025, kita sudah disuguhkan dua film horor yang bertema PETAKA GUNUNG GEDE Yakni Eva: Pendakian Terakhir yang tayang pada 16 Januari 2025 dan Petaka Gunung Gede yang tayang sejak 6 Februari 2025. Judul yang saya sebut terakhir, kini masih wara-wiri di banyak bioskop dan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta penonton.Saya menduga karena judulnya menggunakan langsung nama tempat, sehingga respons penonton terhadap Petaka Gunung Gede jauh lebih baik daripada Eva: Pendakian Terakhir.

Keras kepalanya para pendaki pemulaPetaka Gunung Gede menyoroti dua orang sahabat yakni Maya (Arla Ailani) dan Ita (Adzana Ashel). Mereka tengah menikmati liburan sekolah dan hendak merencanakan sesuatu untuk mengisi liburan tersebut.

Suatu ketika Maya mendengar perbincangan kakak lelakinya bersama teman-temannya yang akan mendaki Gunung Gede, Jawa Barat. Maya pun merengek pengin ikut mendaki. Dengan satu syarat tertentu, akhirnya Maya diperbolehkan untuk ikut mendaki.Rencana pendakian Maya, membuat Ita yang belum pernah mendaki gunung, tertarik untuk ikut. Dan herannya, sang ayah (Teuku Rifnu Wikana) yang biasanya tidak memperbolehkan Ita untuk bepergian jauh, kini tanpa basa-basi malah mengizinkan Ita naik gunung.

Film yang disutradarai Azhar Kinoi Lubis (Pengantin Setan, Pengantin Iblis) ini mengambil latar Jakarta tahun 2007. Sehingga, cukup make sense ketika para karakter berbincang soal jalur pendakian yang dipilih, mereka hanya bicara jalur Gunung Putri dan Cibodas.

Sebetulnya masih ada satu jalur lagi untuk naik ke Gunung Gede, yakni jalur Salabintana, Sukabumi. Tapi jalur ini termasuk ekstrem dan paling panjang di antara jalur lainnya, serta lebih jauh jika diakses dari Jakarta.

Review Film Captain America: Brave New World, Antara Pertempuran & Kasih Sayang

Potret adegan dalam film Captain America: Brave New World. Foto: Marvel Studios

Sebagai film yang membuka era baru dalam Marvel Cinematic Universe 2025, Captain America: Brave New World berpusat dengan kisah Sam Wilson (Anthony Mackie) setelah menjadi Captain America. Sam diceritakan harus menghadapi ancaman besar dan membuktikan, apakah ia layak menjadi sosok Captain America yang baru.

Setelah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Thaddeus Ross, Sam Wilson sadar dirinya terjebak dalam sebuah insiden Internasional. Sam harus mencari tahu dalang di balik peristiwa tersebut sebelum musuhnya menghancurkan dunia.

Captain America: Brave New World bisa dikatakan sajian yang lengkap dan segar bagi penggemar Marvel. Hal ini ditunjang dengan tampilan segar Sam Wilson sebagai Captain America, hingga isu politik sebagai motif utama diangkat dalam film.

Tempo film ini cukup baik dan dinamis, adegan-adegan pertarungan terlihat mengesankan dan menampilkan sosok manusiawi dari Captain America sebagai superhero. (Bahkan Sam sempat menyerah, angkat bendera putih usai dihajar Red Hulk, lho).

Akting Harrison Ford

Harrison Ford sangat bersinar ketika memerankan Thaddeus Ross. Dia membuktikan kata-katanya sendiri, bahwa peran Red Hulk “sangat cocok” untuknya.

Potret adegan dalam film Captain America: Brave New World. Foto: Marvel Studios

Pertempuran di Balik Kasih Sayang

Gemilangnya akting Harrison Ford sangat padu dengan Anthony Mackie. Mereka membuktikan bahwa di balik pertempuran, ada kasih sayang. Tujuan mereka sama-sama baik; ingin melindungi Amerika dan membuktikan kepada orang-orang tersayang bahwa mereka telah berubah menjadi sosok yang lebih baik.

Namun kerap kali kesalahpahaman dalam politik menjadi latar pertempuran. Film Captain America: Brave New World merupakan refleksi dari perang, genosida, kekerasan, yang kerap terjadi di berbagai belahan dunia saat ini.

Porsi Visual Betty

Meski begitu, beberapa kekurangan terlihat di film ini. Salah satu yang paling besar adalah kurangnya porsi visual putri terkasih Thaddeus Ross, Betty Ross.

Padahal, dengan bantuan (kehadiran nyata) Betty, Sam bakal lebih mudah mengalahkan Red Hulk yang mengamuk. Sam terlihat kewalahan dan ingin menghajar balik Captain America dengan kekuatan kasih sayang.

Sayangnya, Julius Onah justru lebih fokus dengan hanya memakai nama “Betty” untuk menjinakkan Red Hulk. Adegan emosional ini terbukti bisa menyadarkan ayahnya yang hilang kendali, kenapa tidak langsung menghadirkan Betty saja?

Antiklimaks

Kurangnya visual Betty dalam film membuat Captain America: Brave New World menjadi terasa antiklimaks. Bagaimana mungkin pertempuran akhir yang intens, tiba-tiba saja, berubah menjadi datar dan saling berdamai satu sama lain.Jika Betty memang sosok penting bagi Thaddeus Ross (Red Hulk), kenapa tidak langsung ditampilkan saja sosoknya dalam visual?
HiburanSelebritiReview FilmCaptain AmericaFilm

Sinopsis Film Poor Things dan Cara Nontonnya

Ilustrasi Sinopsis Film Poor Things dan Cara Nontonnya, Pexels/Josh Hild

Sinopsis film Poor Things menghadirkan kisah unik yang menggabungkan elemen fiksi ilmiah, fantasi, dan drama. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Alasdair Gray dan disutradarai oleh Yorgos Lanthimos.

Dengan gaya visual yang khas dan narasi yang mendalam, Poor Things menawarkan pengalaman sinematik yang berbeda dari film pada umumnya. Karakter yang kompleks, tema eksistensial, serta penyutradaraan yang berani menjadikan film ini menarik untuk disimak.

Sinopsis Film Poor Things

Ilustrasi Sinopsis Film Poor Things, Pexels/Athena Sandrini
Ilustrasi Sinopsis Film Poor Things, Pexels/Athena Sandrini

Mengutip dari imdb.com, sinopsis film Poor Things ini mengikuti kisah Bella Baxter (Emma Stone), seorang wanita muda di era Victoria yang dihidupkan kembali oleh ilmuwan eksentrik Dr. Godwin Baxter (Willem Dafoe) setelah mengalami kematian tragis.Namun, eksperimen tersebut tidak hanya menghidupkan kembali tubuhnya, tetapi juga memberinya pemikiran seperti anak-anak dalam tubuh orang dewasa.Bella, yang memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tidak terikat oleh norma-norma sosial, berusaha memahami dunia dengan cara yang unik.

Cara Menonton Film Poor Things

Saat ini, Poor Things tersedia di Hulu bagi pengguna di wilayah tertentu. Untuk menontonnya, diperlukan langganan aktif di platform tersebut.

Selain itu, film ini dapat disewa atau dibeli melalui Google Play Movies, Amazon Prime Video, dan beberapa layanan penyewaan digital lainnya. Langkah-langkahnya:

  1. Buka aplikasi atau situs layanan streaming yang diinginkan.
  2. Masuk ke akun yang sudah berlangganan.
  3. Gunakan fitur pencarian untuk menemukan Poor Things.
  4. Pilih opsi tonton, sewa, atau beli sesuai preferensi.

Itulah penjelasan mengenai sinopsis film Poor Things dan cara nontonnya.

Review “True Stalker”, Ketika Kepo Berujung Petaka

Nggak usah kepo-kepo lagi ya (Sumber: dokumentasi Vidio/Screenplay Films)

True Stalker berpusat pada dua karakter utama yakni Adiba (Haico Van Der Veken) dan Agam (Jefri Nichol). Mereka satu sekolah tapi beda tingkatan. Adiba adalah adik kelas Agam yang begitu terobsesi kepada Agam. Ke manapun Agam pergi, ia selalu menjadi penguntit yang baik. 

Nggak jarang, ia sengaja meng-upload kegiatan Agam tanpa persetujuan, yang malah membuat Agam merasa tidak nyaman. Sebetulnya ia menyukai Agam karena merasa Agam menjadi lelaki penyelamat dari kehidupan keluarganya yang buruk.

Sementara Agam adalah anak seorang kaya raya yang menginginkan ia meneruskan usaha yang dirintis oleh orangtuanya. Dan ya bisa ditebak, Agam tidak mau. Ia punya mimpi dan cita-cita sendiri daripada sekadar mengekor kesuksesan ayahnya.

Dua karakter yang latar belakangnya bagai langit dan bumi ini, sering kali berakhir dengan jatuh cinta. Meski Agam risih dengan kelakuan Adiba, pada akhirnya ia akan luluh juga. 

Kalau kamu berpikir begitu, kamu tidak salah. Karena memang, pada akhirnya mereka jatuh cinta. Tapi proses cinta mereka nggak sesederhana itu. Series 8 episode ini membawa penonton pada banyak konflik yang tak terduga.

Rekomendasi Film Dokumenter KPop, Ungkap Sisi Lain Member Seventeen Hingga NCT Dream

NCT Dream The Movie

Dengan banyaknya film dokumenter KPop yang menampilkan perjalanan konser dan berbagai kisah di balik layar dari grup-grup idol ternama, tentunya menjadi sebuah privilege tersendiri bagi para K-Popers.

Diantara beragam film sejenis itu, ada Seventeen Power of Love dan NCT Dream The Movie: In a Dream yang termasuk dalam deretan dokumenter grup idol teratas. 

Penasaran bagaimana penampilan keren mereka dan beragam cerita menarik dibalik kesuksesan para anggotanya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Seventeen Power of Love: The Movie

Seventeen Power of Love: The Movie adalah film dokumenter yang menampilkan konser dari grup K-pop Seventeen. Film berdurasi 115 menit ini memberikan gambaran tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan yang diharapkan Seventeen dapat tercipta bersama para Carat.

Film ini juga mengungkapkan sisi pribadi para anggota Seventeen yang belum pernah terlihat sebelumnya, termasuk impian, perjalanan, dan hubungan persaudaraan yang mendalam di antara mereka.

Selain menampilkan penampilan memukau dari konser online bertajuk “Power of Love” yang mereka miliki, dokumenter tersebut juga akan mengulas sesi wawancara mendalam dengan ketiga belas anggota. Saksikan keseruan lengkapnya dengan streaming Seventeen Power of Love sub indo sekarang juga.

NCT Dream The Movie: In a Dream

tidak ketinggalan merilis film dokumenter pertama mereka berjudul NCT Dream The Movie: In A Dream. Film ini menampilkan cuplikan dari konser NCT Dream: The Dream Show 2 di Seoul Olympic Stadium.

Selain itu, film ini juga akan menyajikan wawancara eksklusif dengan ketujuh member NCT Dream, yaitu Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Chenle, Jaemin, dan Jisung. 

Mereka akan berbicara mengenai masa depan yang mereka impikan, serta cuplikan behind the scene yang belum pernah dilihat sebelumnya. Penasaran bagaimana kisah menarik yang dibagikan oleh para anggota, saksikan NCT Dream The Movie: In A Dream sub indo

Kedua karya tersebut menjadi kesempatan bagi Carat dan NCTzen untuk selangkah lebih dekat dengan idola kesayangan. Para penggemar juga dapat memahami perjalanan mereka, dan merasakan semangat yang mereka pancarkan. 

Siapkan diri untuk terhanyut dalam alunan musik dan terinspirasi oleh kisah-kisah perjuangan mereka yang dikemas dalam waktu singkat. Jangan lewatkan keseruan lengkapnya sekarang juga! 

Sinopsis Revolutionary Road di Vidio, Film Legendaris yang Diperankan Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet

Revolutionary Road

 Revolutionary Road merupakan sebuah film drama romantis tahun 2005 yang disutradarai oleh Sam Mendes dan merupakan adaptasi dari novel karya Richard Yates. 

Film ini mempertemukan kembali Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet, yang sebelumnya juga bermain bersama dalam film populer Titanic. 

Dalam jalan ceritanya, Revolutionary Road menggambarkan kehidupan pasangan suami istri yang hampa, sementara mereka bertanggung jawab sebagai orang tua. 

Sinopsis Revolutionary Road

Revolutionary Road mengisahkan tentang kehidupan Frank dan April Wheeler, pasangan suami istri yang tinggal di pinggiran kota Amerika pada tahun 1950-an. 

Frank merasa jenuh dengan pekerjaannya dan April tidak puas menjalani kehidupan sebagai ibu rumah tangga. Mereka merasa kehidupan rumah tangganya hambar. 

Akhirnya, mereka berencana untuk pindah ke Paris, tetapi rencana tersebut berubah drastis ketika Frank mendapat promosi dan April hamil lagi. 

Pertengkaran terjadi di antara keduanya, dan April mengambil tindakan drastis yang berujung pada tragedi. Peristiwa ini mengagetkan Frank berubah dan membuatnya merenungkan kembali pilihan-pilihannya.

Link Nonton Revolutionary Road di Vidio

Bagaimana kelanjutan kisah rumah tangga Frank dan April? nonton film revolutionary road full movie hanya di platform streaming Vidio.

Selain itu, kamu juga bisa menemukan berbagai streaming tontonan menarik lainnya di Vidio, seperti  nonton film online streaming, streaming film Jepang, streaming film hollywood, dan nonton streaming film bioskop.

Segera download aplikasi Vidio di ponsel kamu melalui Google Play Store atau App Store untuk menikmati pengalaman nonton tv di hp kapan pun dan di mana pun.

Menggugah Kesadaran Lingkungan lewat Film Dokumenter ‘Teba Modern’

Film dokumenter berjudul ‘Teba Modern’ diputar secara perdana untuk publik pada 24 Januari 2025 di Kulidan Kitchen and Space, Sukawati, Gianyar, Bali. Film dokumenter ini ditujukan sebagai medium kampanye dan edukasi kepada publik diproduksi oleh Yayasan Rumah Berdaya Saraswati (YRBS). Produksi film dokumenter didukung sepenuhnya oleh Samdhana Institute dan Voices for Just Climate Action (VCA) atau Aksi Perubahan Iklim Berkeadilan Indonesia.

Pembukaan acara peluncuran perdana film dokumenter 'Teba Modern' di Kulidan Kitchen and Space, Gianyar, Bali. (Foto: YRBS, 2025)

Karya film dokumenter ‘Teba Modern’ menjadi bagian dari kampanye global untuk menyebarluaskan praktik-praktik baik (best practices) dari solusi lokal inspiratif untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Di dalam film dokumenter ini mengangkat kisah terutama tentang keberhasilan dari upaya dan aksi penanggulangan sampah organik yang telah dilakukan oleh warga di Kabupaten Gianyar, Bali.

“Film dokumenter ini dibuat untuk menyampaikan pesan bahwa solusi atas perubahan iklim dan pengelolaan sampah organik dapat dimulai dari langkah kecil di sekitar kita. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian bumi,” ujar I Made Agung Eka Nugraha, Ketua YRBS.

Selain sebagai inovasi metode pengelolaan sampah organik secara mandiri, Teba Modern juga mengusung nilai-nilai kearifan lokal Bali. Teba berasal dari bahasa Bali yang memiliki arti halaman atau pekarangan belakang yang berada di tiap rumah. Di masa lalu, material organik atau limbah dapur dibuang ke teba yang biasanya ditanami pohon kebutuhan sehari-hari (pisang, kelapa, bunga, dan lain-lain).

Instalasi Teba Modern di salah satu rumah warga di wilayah Desa Adat Cemenggaon, Gianyar, Bali. (Foto: YRBS, 2024)

Seperti yang diketahui, perubahan iklim (climate change) disebabkan oleh konsentrasi gas rumah kaca (GRK) yang sebagian besar berasal dari aktivitas manusia salah satunya dikarenakan pencemaran lingkungan dan pengelolaan sampah yang buruk. Dalam pernyataan yang disampaikan di dalam film dokumenter, Catur Yudha Hariani (PPLH Bali) menyatakan bahwa timbulan sampah yang tinggi dan tidak terkelola dengan baik di TPA akan menghasilkan gas metana yang berbahaya. Gas metana merupakan salah satu GRK yang dapat mempercepat pemanasan global.

Perspektif dari berbagai kalangan di dalam film dokumenter ‘Teba Modern’ ditampilkan secara holistik, baik dari para pengguna Teba Modern, aparatur desa, pemuka agama Hindu sebagai tokoh masyarakat, LSM lingkungan, dan pemerintah (Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar). Diharapkan dengan adanya pandangan-pandangan dari berbagai pihak yang mendukung penerapan Teba Modern, mampu menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi solusi serupa untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari.

Film dokumenter ‘Teba Modern’ juga dipublikasikan melalui channel YouTube Yayasan Rumah Berdaya Saraswati agar dapat ditonton secara luas oleh publik. Film dokumenter tersedia dengan subtitle bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Kata Lola Amaria saat Film Gowok Lolos ke International Film Festival Rotterdam

Film Gowok di International Film Festival Rotterdam (IFFR). Foto: Istimewa

Film Gowok Kamasutra Jawa yang memiliki judul internasional ‘Gowok-Javanese Kamasutra’ resmi terpilih untuk bersaing di Big Screen Competition di International Film Festival Rotterdam (IFFR) yang digelar pada 30 Januari – 9 Februari 2025.

Di Big Screen Competition, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduseri oleh Raam Punjabi ini akan bersaing dengan 12 film dari mancanegara.

Big Screen Competition merupakan kompetisi bergengsi di IFFR yang memberikan penghargaan kepada film-film yang berani mengeksplorasi estetika namun tetap menonjolkan unsur entertainment.

Salah satu pemain Gowok, Lola Amaria, mengaku senang karena film Gowok bisa ikut berkompetisi di IFFR. Pemeran Nyai Santi ini menilai film Gowok layak untuk masuk festival bergengsi tersebut. “Rotterdam film festival mempunyai karakter tersendiri. Sebagian besar film yang masuk ke kompetisi festival ini selalu bicara tentang tema-tema yang klasik, dengan pendekatan estetik dan tetap mempunyai muatan yang populer,” ujar Lola Amaria saat ditemui di sela-sela acara IFFR, Senin (3/2).

Lola mengatakan film Gowok mengangkat budaya Jawa atau Banyumasan yang sangat kental. Hal ini tentu menjadi salah satu alasan mengapa film tersebut berhasil dilirik IFFR. Meski mengangkat budaya Jawa di masa lalu, Lola menganggap cerita di film ini masih cukup relevan untuk dinikmati penonton saat ini.

“Ini tradisi lama yang mungkin sudah tidak ada, tapi tetap relevan dibicarakan karena berkaitan dengan persoalan perempuan dan seks. Temanya yang seksi, universal dan unik. Seksi karena isu-nya, universal karena bicara tentang perempuan, dan unik karena mengaitkan sosok perempuan dengan kompleksitas persoalan seks yang masih dianggap tabu,” bebernya.

Di film, Lola Amaria diceritakan sebagai Nyai Santi, seorang gowok keturunan Tionghoa yang sangat disegani di desanya. Banyak keluarga bangsawan seperti pemilik tanah, pedagang tembakau, kepala desa, bupati, bahkan walikota dikirim ke Nyai Santi untuk gowokan mereka – suatu masa di mana sang pria dipersiapkan untuk menjalani kehidupan berumah tangga termasuk pelajaran pendidikan seks.

6 Rekomendasi Film Religi Kontroversial yang Menuai Protes di Berbagai Negara, Berikut Daftarnya!

 Film religi kontroversial sering kali memicu perdebatan sengit karena menyentuh aspek keimanan dan tafsir keagamaan yang sensitif. Beberapa di antaranya bahkan mendapat larangan tayang di berbagai negara karena dianggap menyesatkan, melecehkan, atau menyimpang dari ajaran kitab suci masing-masing agama.

Meski menuai protes, film-film ini tetap menarik perhatian karena mengangkat isu-isu spiritual dengan sudut pandang yang berbeda. Beberapa di antaranya dibuat berdasarkan novel, sementara lainnya merupakan eksplorasi fiksi yang menggugah pemikiran. Bahkan, beberapa film memicu kejahatan yang mengerikan.

1. NOAH (2014)

Film religi kontroversial ini mengisahkan Nabi Nuh yang mendapat wahyu untuk membangun bahtera demi menyelamatkan umat manusia dari banjir besar. Namun, alur ceritanya dianggap menyimpang dari kitab suci, sehingga memicu protes dari berbagai kalangan agama yang merasa kisahnya tidak akurat.

Karena kontroversi agama yang muncul, film NOAH dilarang tayang di beberapa negara, termasuk Indonesia. Film ini dianggap menampilkan interpretasi yang keliru tentang Nabi Nuh, yang akhirnya membuatnya dikritik oleh banyak pihak, terutama dari komunitas Yahudi, Kristen, dan Islam.

2. THE DA VINCI CODE (2006)

Film religi kontroversial ini menyoroti konspirasi sejarah yang melibatkan Yesus Kristus, Maria Magdalena, dan sebuah garis keturunan rahasia. Alurnya didasarkan pada novel Dan Brown, yang menggambarkan teori bahwa Yesus memiliki keturunan, sehingga menimbulkan kecaman dari umat Kristen dan pemuka agama.

Karena temanya yang sensitif, beberapa negara mayoritas Kristen dan Islam melarang penayangannya. Film THE DA VINCI CODE dianggap menyebarkan informasi yang bertentangan dengan Alkitab, yang membuatnya ditolak di berbagai tempat, termasuk Mesir, Iran, Lebanon, dan Suriah.

3. DOGMA (1999)

Mengisahkan dua malaikat jatuh yang ingin kembali ke surga, film religi kontroversial ini menampilkan banyak unsur satir yang dinilai menyesatkan. Salah satunya adalah penggambaran Tuhan sebagai perempuan dan Yesus yang digambarkan tersenyum sambil mengacungkan jempol, memicu kemarahan pemuka agama.

Banyak kelompok Katolik mengecam film DOGMA karena dianggap menghina kepercayaan mereka. Aktivis agama menggelar protes besar-besaran, bahkan sutradara dan para pemainnya menerima ancaman. Film ini pun semakin memicu kontroversi karena membawa unsur komedi dalam tema keagamaan.

4. PRIEST (1994)

Film religi kontroversial ini mengikuti kisah seorang pendeta Katolik yang bergulat dengan orientasi seksualnya. Meskipun mengabdi pada gereja, ia diam-diam menjalin hubungan dengan sesama jenis. Film ini pun dipenuhi adegan sensitif yang membuatnya menjadi sasaran kritik dari kelompok agama.

Karena kontroversinya, banyak adegan dalam film PRIEST yang harus dipotong, dan jadwal rilisnya pun ditunda. Film ini bahkan menyebabkan boikot terhadap Disney karena dianggap tidak menghormati nilai-nilai agama Katolik. Protes keras muncul, menuduh film ini sebagai propaganda anti-Katolik.

5. SUBMISSION (2004)

Film religi kontroversial asal Belanda ini mengisahkan perempuan Muslim yang menentang ajaran agama terkait perannya dalam masyarakat. Film ini mendapat kecaman keras karena menampilkan adegan perempuan telanjang dengan tulisan ayat suci di tubuhnya, yang dianggap sebagai pelecehan terhadap Islam.

Kontroversinya semakin memuncak setelah sutradara film SUBMISSION, Theo van Gogh, dibunuh oleh seorang ekstremis. Tragedi ini mengejutkan dunia, terlebih karena pelaku meninggalkan surat ancaman bagi penulis naskah film. Larangan tayang pun berlaku di berbagai negara akibat dampak besar yang ditimbulkan.

6. THE LAST TEMPTATION OF CHRIST (1988)

Film religi kontroversial garapan Martin Scorsese ini mengisahkan Yesus Kristus dari sudut pandang fiksi yang berbeda dari ajaran kitab suci. Prolognya menegaskan bahwa ini adalah eksplorasi spiritual, namun tetap memicu protes keras karena menampilkan Yesus menghadapi godaan duniawi secara eksplisit.

Penayangan film THE LAST TEMPTATION OF CHRIST ini pun diwarnai protes dan aksi boikot dari kelompok agama. Bahkan, sebuah bioskop dibakar saat memutar film ini, menyebabkan 13 orang terluka. Kontroversinya tetap bertahan hingga kini, dengan banyak pihak yang masih mengecam isi film tersebut.