
Film Pabrik Gula resmi dirilis di bioskop Indonesia mulai 31 Maret 2025. Film ini menjadi kelanjutan kisah horor SimpleMan yang diangkat MD Pictures ke layar lebar.
Pabrik Gula mengisahkan serangkaian kejadian horor dan mengancam nyawa yang diterima sekelompok pekerja musiman menjelang musim panen dan penggilingan tebu.
Dalam kisah film ini, sekumpulan kejadian horor tersebut muncul karena ada pantangan yang dilanggar oleh sejumlah pihak yang membuat murka para penghuni gaib pabrik gula itu.
Berbagai upaya dilakukan oleh pihak pabrik guna menenangkan para penghuni gaib, apalagi momennya menjelang penggilingan tebu yang penting bagi kelangsungan bisnis.
Sedangkan di jajaran kursi pemain, Arbani Yasiz yang sebelumnya bermain dalam Thaghut (2024), dan Ancika (2024) kembali digaet MD Pictures sebagai pemeran utama film ini.
Kemudian ada juga Ersya Aurelia, Erika Carlina, Bukie B. Mansyur, Wavi Zihan, Benidictus Siregar, Arif Alfiansyah, Azela Putri, Vonny Anggraini, dan Budi Ros.
Berikut 5 hal yang patut diketahui dari Pabrik Gula.
1. Dari kisah SimpleMan
Pabrik Gula diangkat dari kisah horor viral dari thread akun media sosial bernama SimpleMan. SimpleMan sendiri mengunggah kisah bertema pabrik gula pada 2019 dalam empat thread panjang.
Karena kisahnya yang panjang, untuk versi film, kisahnya kemudian diadaptasi menjadi lebih ringkas. Meski begitu, ada sejumlah karakter yang tetap dipertahankan untuk versi film di antaranya keberadaan Hendra, Endah, dan sejumlah dedemit yang muncul.
2. Punya referensi di dunia nyata
Untuk memastikan cerita film Pabrik Gula dari kisah nyata terbilang sulit, karena kisah film ini dibuat secara fiksi dan adaptasi dari cerita yang dituturkan di media sosial.
Namun ada sejumlah hal yang disinggung dalam film ini memang menjadi bagian dari budaya masyarakat sekitar pabrik gula di Indonesia, salah satunya adalah manten tebu.
Tradisi manten atau pengantin tebu adalah salah satu tradisi yang wajib dilaksanakan oleh masyarakat pabrik gula di Jawa, salah satunya di Jawa Timur, setiap waktu buka giling.
3. Jam kuning dan jam merah
MD Pictures selaku studio merilis Pabrik Gula dalam dua versi, yakni versi umum yang kemudian disebut Jam Kuning, dan versi uncut yang kemudian disebut Jam Malam.
Pemilihan nama tersebut mengacu pada bagian cerita dari film yang naskahnya ditulis oleh Lele Laila dan digarap oleh Awi Suryadi ini.
Pabrik Gula versi cut atau 17+ tayang di bioskop pada jam tayang siang atau sore yang kemudian disebut Jam Kuning, sementara Pabrik Gula Uncut atau 21+ tayang di bioskop pada jam tayang malam atau terakhir dan disebut Jam Merah.
4. Dari kreator KKN Di Desa Penari
Pabrik Gula kali ini digarap oleh kreator film KKN Di Desa Penari, yakni penulis Lele Laila dan sutradara Awi Suryadi. Lele Laila juga menulis Badarawuhi Di Desa Penari (2024), sehingga Pabrik Gula menjadi film ketiga dari kisah SimpleMan yang ditulis oleh Lele.
Sementara itu, Pabrik Gula adalah film SimpleMan kedua yang diarahkan oleh Awi Suryadi. Setelah KKN Di Desa Penari (2022), Awi disibukkan dengan sejumlah proyek horor MD Pictures lainnya seperti Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul (2023), dan Perewangan (2024), dan Sebelum 7 Hari (2025).
5. Film kelima dari SimpleMan Universe
Pabrik Gula merupakan film kelima dari proyek SimpleMan Universe yang digagas MD Pictures berdasarkan kisah horor thread SimpleMan.
Semesta ini dibuka dengan KKN Di Desa Penari pada 2022, berlanjut ke Sewu Dino pada 2023, lalu Badarawuhi Di Desa Penari pada 2024, dan Sorop pada 2024.
Setelah Pabrik Gula yang tayang pada saat Lebaran 2025, MD Pictures sudah menyiapkan film keenam saga ini yang bertajuk Janur Ireng.
Pabrik Gula kali ini juga disiapkan spesial oleh Awi Suryadi dan Lele Laila, yakni memiliki after credit scene pada bagian akhir.